Tuesday, July 26, 2005

bertahan di sana

dinda, apa kabar kau di sana
lelahkah menungguku berkelana
lelahkah menungguku kau di sana

sayang, aku kan segera pulang
tunggu aku dengan senyuman itu
tunggu aku dengan senyummu itu

bila waktu itu telah tiba
coba kenakanlah mahkota itu
coba kenakanlah mahkota itu

masih banyak yang harus kucari
tuk bahagiakan hidupmu nanti

bisa bertahankah kau di sana
bisa bertahankah sayang
coba bertahanlah kau di sana
coba bertahanlah sayang

Tuesday, July 19, 2005

lagi-lagi...

gelap... sunyi... sendiri...
hampa... kembali terasa...
sedang apa aku di sini...
pada siapa aku bertanya...

aku berada di sebuah lorong tak berujung yang sepi...
berjalan perlahan sembari mengharapkan mimpi...
terkadang aku bertanya pada diriku sendiri...
apa betul ini sebuah lorong? aku tak mengerti...

a atau b, kanan atau kiri, benar atau salah...
seribu tanda tanya kembali membuatku gerah...
aku ingin mengistirahatkan hatiku dan pasrah...
tertidur dan bermimpi akan hari yang cerah...

manusia dungu...
sajakmu tak bertemu...
hentikan tulisanmu...
tegakkan kepalamu...

Wednesday, July 13, 2005

setahun kemarin...

13 Juli...
setahun kemarin salah satu orang terpenting dalam hidupku meninggalkanku. orang yang selalu jadi panutan hidup, pembimbing, dan banyak mengajariku tentang kehidupan. dia selalu mengutamakan kebebasan dan membiarkanku tumbuh dan berkembang sesuai dengan keinginanku. satu hal yang selalu diingatkannya hanyalah agar tidak sampai melakukan sesuatu yang mencoreng muka keluargaku. "diatur seperti apapun, saat sudah di luar sana kau adalah Jenderal" katanya...
dia selalu berusaha untuk tersenyum dan membuat orang lain terhibur. selalu berusaha memecahkan masalah2 yang dihadapinya sendiri tanpa membebani orang2 yang berada di sekelilingnya. "kaki jadi tangan, tangan jadi kaki", mungkin itu prinsip hidup yang dijalaninya demi orang2 yang disayanginya...
dibanding dirinya aku bukanlah apa2. aku hanya bisa membuatnya bimbang dengan rengekan2ku atau membuatnya sedih dengan mengoyak2 harapanku di hadapannya. bahkan saat dia tak berdaya dalam sakitnya, aku tidak sanggup melakukan apa2...
ayah, terima kasih atas semua yang telah kau ajarkan padaku. saat ini, mungkin masih sedikit yang kuhadapi dibandingkan denganmu dulu. namun, sedikit banyak dapat kurasakan apa yang kau hadapi saat itu. kadang terbayang sekiranya kau masih di sini dan membimbing langkahku, mengingatkanku dan mengajariku tentang dunia, atau sekedar mengucap kata2 yang selalu kau ucapkan padaku. "sukses ya de..."
Tuhan, jaga dia untukku di sana...

Monday, July 04, 2005

terima kasih...

2-3 juli 2005, salah satu hari dengan sejuta bahagia...
senyum dan tawanya hadir tuk hati yang menantinya...
sampai detik ini masih terngiang senandungnya...
hangatnya masih terasa saat terbayang senyumnya...

saat langkahmu berlalu
berawallah rinduku
saat kurengkuh dirimu
terpatrilah janjiku

terima kasih...